Selasa, 01 Maret 2011

ETIKA PROFESI IT

ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI IT

       Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam    

    keanggotaan profesi.

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT-er itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.


Profesionalisme yang harus dimiliki seorang IT


Seorang profesional tidak boleh membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user; ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat merusak sistem kerjanya  (misalnya: hacker, cracker, dll).
Seorang profesional IT harus bisa menjaga nama baik Instansi tempat ia bekerja, dengan cara mengupayakan untuk melakukan yang terbaik di tempat ia bekerja. Profesional IT harus bisa menghormati hak cipta profesioal IT lain nya dan menjaga sebaik mungkin hak cipta nya sendiri.
Sebenarnya Kode etik dalam bidang IT juga belum diresmikan oleh undang – undang ,karna kode etik kedokteran lah yg mempunyai kode etik resmi dari pemerintah seperti Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah mengeluarkan surat edaran Nomor 3509/PB/A.3/02/2009  tanggal 27 Januari 2009.
Mungkin masih perlunya pematangan dalam profesi IT tersebut untuk akhirnya lahirnya kode etik IT.Contohnya Orang IT sebagai orang yang paling tau akan bisnis proses perusahaan mempunyai kode etik yang mendasar untuk menjaga kerahasiaannya. Karna kita tau bahwa seorang individu pastilah unik dan mereka mempunyai pemikiran sendiri. Hal ini tidak beda dengan logika orang IT, bahwa setiap orang IT mempunyai logika IT yang berbeda satu sama lain.



Secara umum Ciri-Ciri Profesionalisme dalam bidang IT, sebagai berikut :

·                     Memiliki pengetahuan yang tinggi di bidang IT
·                     Memiliki keterampilan yang tinggi di bidang IT
·                     Memiliki pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat, budaya, seni, sejarah dan   
            komunikasi
·                     Tanggap terhadap masalah client, faham terhadap isyu-isyu etis serta tata nilai kilen-nya
·                     Mampu melakukan pendekatan multidispliner
·                     Mampu bekerja sama
·                     Bekerja dibawah disiplin etika
·                     Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik, bila dihadapkan pada situasi  
           dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat.



Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi   
    dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan   

    negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, 
    pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / 
    institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan   

    melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki 

    korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan 

    informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak 
   cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta  
   bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya (resource) dan peralatan 

    yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet umumnya dan 

    bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara 

    langsung.
Dan walaupun sudah ada kode etik diatas tetapi tidak semua para pengguna internet dan IT-er mematuhi kode etik tersebut diatas. Selain itu juga sanksi UU Teknik Informatika bagi para pelanggar kode etik profesi dalam bidang TI belum begitu tegas dan jelas.

Sepuluh langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menekankan standar etika berupa:

• Formulasikan suatu kode perilaku;
• Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti
   penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan
   data komputer;
• Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti tenguran,
  penghentian, dan tuntutan;
• Kenali perilaku etis;
• Fokuskan perhatian pada etika secara terprogram seperti pelatihan dan
   bacaan yang disyaratkan;
• Promosikan undang-undang kejahatan komputer pada karyawan. Simpan
  suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis
  informasi untuk semua tindakan, dan kurangi godaan untuk melanggar
  dengan program-program seperti audit etika.
• Mendorong penggunaan program rehabilitasi yang memperlakukan
   pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan
   pemulihan bagi alkoholik atau penyalahgunaan obat bius;
• Dorong partisipasi dalam perkumpulan profesional;
• Berikan contoh.